MADU DALAM AL-QUR'AN
MADU DALAM AL-QUR'AN
Dalam Alquran
dan hadis Nabi Muhammad SAW, memberikan keterangan akan khasiat madu yang sangat ajaib.
Firman
Allah di Al-Qur’an dalam Surah an-Nahl (lebah) ayat 68-69 : ''Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah: ''Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia'' ...Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat
tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan.”
Rasulullah Muhammad
SAW juga menegaskan khasiat madu dalam hadits yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari:
''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Al qur'an adalah penyembuh
bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua
penyembuh tersebut, Al-qur'an dan madu.''
Para cendekiawan Islam dan ilmuwan kemudian melakukan penelitian lebih mendalam akan
khasiat madu secara ilmiah. Mereka membuktikan bahwa madu memiliki efek yang ajaib pada kondisi medis tertentu yang dibutuhkan manusia.
Karena kandungan dalam madu ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans. Dengan konsentrasi 30-50 %, madu membuktikan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing. Madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur.
Dengan
konsentrasi hingga 40 %, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat
laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti Salmonella,
Shigella, Enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera.
Dalam sebuah studi, madu dengan
cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak
maupun bayi yang menderita mencret atau gangguan pencernaan. Madu dapat
digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar).
Madu memiliki andil penting dalam
menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. mampu menyerap air yang berada
di sekitar jaringan kulit yang terbakar. Kita bisa merujuk pada sebuah studi
yang dilakukan di Afrika Barat, dimana dalam studi itu menjelaskan bahwa penyembuhan luka pada
wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker
vagina memakan waktu lebih cepat dengan memanfaatkan madu. Penggunaan madu
juga direkomendasikan untuk mengurangi bau tajam yang diakibatkan borok pada
orang yang menderita penyakit kusta. Selanjutnya, madu juga dapat digunakan
sebagai zat antitusif dan ekspektoran. Madu sebagai obat batuk ini terkait
dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.
Madu juga dikenal sebagai sumber nutrisi bagi manusia bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh terutama di masa pandemi ini madu menjadi produk yang paling dicari. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C. Madu kini telah tersedia secara luas di kalangan masyarakat local dan internasional.
Pada 14 abad yang lalu, keajaiban madu telah diungkapkan
dalam Al qur’an maupun sunnah secara indah. Penjelasan kedua rujukan suci
mengenai madu ini, juga telah merambah perkembangan dunia sains modern yang
telah menerima dan melakukan penelitian lebih mendalam atas penggunaan madu.
Alquran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tetapi juga sumber ilmu
pengetahuan sampai akhir zaman. Begitulah Allah SWT telah mengatur segala sesuatunya begitu indah.
rasakan manfaat madu, pesan sekarang:)
oiya ngemil santai donat yuuk di brownuttube
makan kue kering enak yuk di nunenaszcookies
Comments
Post a Comment